Sunday, February 10, 2013

Dapur Adalah Apotik Rumahku

Jahe dan bawang putih bisa melakukan lebih dari sekadar menambah rasa pada makanan Anda. Kedua bumbu tersebut bisa mengatasi flu dan mengusir nyamuk!

Bahan-bahan di dapur yang kita gunakan untuk memasak juga bisa digunakan sebagai obat-obatan alami untuk penyakit-penyakit umum, mulai dari tersayat dan luka bakar hingga selesma dan infeksi pernapasan lainnya.

Sifat-sifat yang sama yang bahan-bahan alami ini berikan untuk gizi tubuh kita juga bersifat menyembuhkan dan dapat bertindak untuk mendukung mekanisme penyembuhan alami tubuh.

 
Di samping aman, efektif, dan mudah disiapkan, obat-obatan herbal dari dapur Anda hampir tidak menyebabkan efek samping merugikan yang diasosiasikan dengan obat-obat sintetis, seperti pusing-pusing, diare, alergi, atau kelelahan. Berikut lima obat yang paling berguna bagi penyakit-penyakit umum yang bisa Anda jumpai di dapur sendiri.


JAHE

Jahe merupakan bumbu kuno yang juga telah digunakan sebagai obat selama ribuan tahun oleh bangsa Yunani untuk pencernaan dan bangsa Cina untuk membantu meredakan mabuk laut.

Entah dipotong-potong atau dalam bentuk bubuk, jahe dikenal sebagai obat alami yang efektif bagi: sakit kepala; sakit perut, gas dan kembung; kram haid; batuk dan pilek; mual-mual dan mabuk laut; diare; kadar kolesterol yang tinggi; dan infeksi jamur.

BAWANG PUTIH


Potensi bawang putih sebagai obat alternatif sudah dikenal selama lebih dari lima abad. Bangsa Cina tidak hanya menggunakan bawang putih sebagai penyedap makanan, namun juga sebagai obat sejak dahulu kala. Di samping rasanya yang kuat, bawang putih mengandung antioksidan dan kaya gizi termasuk vitamin C dan B6, kalsium, mangan, fosfor, dan selenium.

Sebagai obat alami, bawang putih bisa digunakan dalam berbagai cara. Bawang putih adalah pengusir nyamuk yang efektif; antibiotik alami; bisa digunakan untuk menyembuhkan pilek, flu dan infeksi pernapasan lainnya; kadar kolesterol yang tinggi; penyumbatan darah; diare dan gangguan pencernaan lainnya; jerawat, luka serta penyakit kulit lainnya.

SELASIH/KEMANGI


Selasih sudah ditanam di sebagian besar Asia untuk kepentingan makanan dan medis selama berabad-abad. Minyak esens bahan ini juga banyak digunakan dalam produk perawatan gigi, mulut dan parfum.
Sebagai obat alami, herba dari famili mint ini digunakan untuk mengatasi berbagai kondisi: pilek, batuk, dan flu; mual dan muntah-muntah; demam; gigitan serangga; kurap; sakit kepala; infeksi telinga; bau mulut dan infeksi mulut; rabun senja serta mata perih.

KUNYIT

Pada awalnya kunyit digunakan sebagai pewarna di India karena warna kuningnya yang mencolok, namun populer sebagai bumbu makanan dan kemudian lazim digunakan sebagai bahan dalam banyak masakan kari.
Obat alami ini mengandung sifat-sifat antiradang, antioksidan, antiseptik, dan antibakteri, serta dikenal juga sebagai disinfektan luka dan pereda nyeri alami. Kunyit adalah obat herbal yang efpektif untuk mengatasi: depresi; radang sendi, luka sayat, luka bakar dan luka-luka luar lainnya; psoriasis; dan sakit perut yang berhubungan dengan gangguan gerakan usus.

MINT

Mint populer karena rasa dan aromanya yang khas, juga karena nilai medisnya. Mint sering digunakan dalam berbagai produk, seperti permen karet, pasta gigi, dan inhaler, bukan hanya karena rasanya yang enak, namun juga manfaat kesehatannya.

Sebagai obat alami, mint dikenal dapat: meredakan gangguan perut dan sistem pencernaan; membantu mengobati sakit dan rasa tidak nyaman pada perut yang berhubungan dengan gangguan gerak usus; mengobati bakteri yang diakibatkan jamur dan bakteri; mengobati asma dan alergi-alergi lainnya; meredakan sakit kepala dan mual-mual; melegakan batuk dan penyumbatan akibat masalah pernapasan; bertindak sebagai pembersih kulit karena sifat antiseptiknya; meredakan rasa gatal-gatal; mengobati jerawat; melegakan rasa sakit dan kejang-kejang; mengobati rematik; dan mengobati muntah-muntah serta anoreksia.

Masih banyak lagi bumbu dapur alami yang bisa kita jadikan obat. Menurut Anda apa ya bumbunya? yuk ke Rumah Sehat Wahida untuk konsultasikan ke dokter 

0 komentar:

Post a Comment