Thursday, April 18, 2013

Apa Saja Gejala Hepatitis ?

Penyakit hepatitis adalah penyakit yang disebabkan oleh virus hepatitis yang menyerang hati atau lever, hingga terjadi peradangan pada organ tersebut. Masyarakat mengenal penyakit ini dengan sebutan “penyakit hati”. Ilmu kedokteran mengenal setidaknya 6 macam jenis virus hepatitis, namun yang paling dikenal adalah hepatitis A, hepatitis B dan hepatitis C.

Gejala hepatitis dan penularannya

Hepatitis A atau lebih dikenal dengan penyakit kuning, banyak ditemukan pada anak dan remaja. Gejala hepatitis A awalnya seperti flu: panas, demam, mual dan tulang nyeri. Tahap berikutnya, mata menjadi kuning, air seni seperti teh. Kalau di periksa ditemukan pembengkakan hati, perut, sebelah kanan di bawah iga pinggang terasa sakit, bila di tekan. 


Penularan hepatitis A bisa lewat makanan atau minuman. Walaupun bisa di sembuhkan total dalam waktu 5-12 minggu, penderita harus beristirahat, makan makanan bergizi yang tak berlemak, dan mengonsumsi vitamin secukupnya.

Kalau penyakit hepatitis A “tidak berbahaya”, maka lain halnya dengan “koleganya” yaitu hepatitis B dan dan hepatitis C. Di seluruh dunia penderita hepatitis B 80% diantaranya berada di Asia Pasifik.

Gejala hepatitis B diawali dengan perut mual atau kembung. Gejala hepatitis B selanjutnya mirip hepatitis A. Kadang kala penderita rancu dengan sakit maag atau hulu hati. Virus hepatitis B ini sulit dibasmi.

Penularan hepatitis B bisa melalui jarum suntik, jarum bor dokter gigi, jarum penusuk telinga, transfuse darah, pisau cukur, ludah, ASI , hubungan seksual, bahkan sikat gigi bekas dipakai penderita hepatitis B.

Untuk mengetahui jenis hepatitis apa yang diderita seseorang, harus dilakukan pemeriksaan darah dan biopsy. Biopsi adalah pengambilan jaringan hati tanpa pembedahan. Caranya, dengan memasukan jarum diantara dua iga di pada perut kanan dengan jaringan hati. Jaringan yang di sedot dengan jarum tersebut kemudian diperiksa secara mikroskopis. Hasil pemeriksaan bisa diketahui setelah 3 hari.

Sedangkan pemeriksaan darah antara lain dalam kadar  bilirubin total (normal di bawah 1 mg%), kadar SGOT (normal 17-20 IU), dan SGPT (normal 15-17 IU), serta kadar HBs Ag (hepatitis B surface Antigen) dan anti HBs (anti hepatitis B surface).

Bila tidak ditangani dengan serius, virus ini akan ngendon terus dalam hati sehingga ia menjadi carrier. Penderita yang kurang beruntung inilah yang dapat menularkan penyakit tersebut. Bahkan bila dibiarkan bisa menjadi penyakit hati menahun (PHM) atau akan memicu penyakit yang lebih membahayakan jiwanya, yakni sirosis hati atau kanker hati.

Belakangan diberitakan bahwa penanggulangan penyakit hepatitis B bisa dengan minum air rebusan temulawak secara teratur. Sebuah penelitian tentang temulawak terhadap sel hati mencit pernah dilakukan dan katanya memang hasilnya sangat positif. Namun harus masih dilakukan penelitian selanjutnya secara ilmiah.

Carrier hepatitis B tadi tidak boleh jadi donor darah, organ tubuh, ataupun donor sperma. Juga dilarang mnggunakan peralatan jarum suntik, jarum akupunktur, pisau cukur, sikat gigi secara bersama agar tidak menularkan virus kemana mana. Penderita hepatitis B sebaiknya jangan merokok, minum minuman beralkohol serta mlakukan pekerjaan berat.

Hepatitis C walaupun belum terlalu populer, kini banyak menarik perhatian para ahli. Gejala hepatitis C tidak jelas. Virus hepatitis C ini sering kali menyulitkan karena tidak menampakan gejala. Paling-paling hanya mual seperti terkena penyakit maag atau lambung. Sampai saat ini belum ditemukan bagaimana cara penularan hepatitis C. Tapi yang jelas, penderita hepatitis C lebih banyak ditemukan didaerah miskin. Virus hepatitis C sulit diusir dan secara perlahan lahan dapat menggerogoti hati.

Apa yang terjadi pada sirosis ?

Dalam kasus sirosis, pada seluruh bagian hati terbentuk jaringan-jaringan ikat serta tonjolan tonjolan regenerasi. Sehingga struktur jaringan hati menjadi kacau. Keadaan ini dapat menimbulkan komplikasi berupa gangguan cairan di rongga perut serta muntah darah yang dapat berakibat fatal. Kalau di obati dan dirawat baik, fungsi hati bisa berangsur normal meski tidak bisa sembuh sempurna karena organ hati telanjur mengkerut.

Karsinoma hepatoseluler  atau kanker hati bisa timbul pada penderita sirosis hati ini atau akibat infeksi virus hepatitis B. Kanker hati bisa juga akibat aflatoksin, sejenis racun yang dihasilkan jamur-jamur tertentu. Penelitian Sri Diana dari FKUI tahun 1985 menyatakan, kanker hati menempati urutan ke-3 dari seluruh jenis kanker.

Pencegahan hepatitis

Penyakit penyakit hati sebenarnya dapat mengenai siapa saja, yang pekerja keras maupun tidak. Bekerja keras bukanlah penyebab langsung penyakit tersebut, walaupun dikalangan artis yang pekerjaannya banyak menyita waktu terkena penyakit tersebut. Namun kerja keras memang bisa semakin memperberat penyakit hati yang sudah ada.

Sering kali penderita penyakit hati baru datang kedokter setelah kedaaannnya cukup berat seperti kaki mulai bengkak, muntah darah dll. Sehingga pertolongan sulit dilakukan.

Beberapa tindakan pencegahan hepatitis antara lain : disarankan melakukan olahraga dan pekerjaan sesuai kondisi tubuh dan usia kita. Untuk memelihara daya tahan tubuh supaya tidak mudah diserang penyakit ini, sebaiknya selalu mengusahakan makanan sehat bergizi. Hindarilah roti yang berjamur dan kacang tengik, karena diantaranya ada yang ditumbuhi jamur tertentu yang mengandung aflaktosin tadi.

Pencegahan hepatitis yang juga penting, sebaiknya kita juga tidak membiasakan diri minum alcohol. Jangan sembarangan minum obat, sebab sejumlah obat pengaruhnya tidak baik untuk hati, soalnya obat dihancurkan dalam hati. Penggunaan obat yang tidak tepat bisa meracuni hati. Lakukanlah vaksinasi untuk mencegah hepatitis B sedini mungkin.

Nah sebelum terlambat, cegah hepatitis dengan menjaga pola hidup sehat dan teratur. Dengan mengetahui gejala hepatitis, semoga kita semua bisa terhindar dari penyakit hepatitis ini.

SUMBER

0 komentar:

Post a Comment