Terdapat kurang lebih 130 jenis penyakit kanker, yang mempengaruhi
kondisi tubuh kita dengan berbagai macam cara dan membutuhkan penanganan
yang berbeda-beda. Tetapi semua jenis kanker itu memiliki kesamaan:
terdiri atas sel-sel yang membelah dengan cepat dan tumbuh tak
terkontrol. Fungsi utama obat-obat kemoterapi adalah mengenali dan
menghancurkan sel-sel seperti ini.
Kemoterapi telah digunakan
sejak tahun 1950-an. Biasa diberikan sebelum atau sesudah pembedahan.
Kadang disertai dengan terapi radiasi, kadang cukup hanya kemoterapi.
Tujuannya adalah membasmi seluruh sel kanker sampai ke akar-akarnya,
sampai ke lokasi yang tidak terjangkau pisau bedah. Paling tidak untuk
mengontrol sel-sel kanker agar tidak menyebar lebih luas.
Karena
jenis kanker dan kondisi tiap orang berbeda, berbeda-beda pula jenis
kemoterapinya. Dokter akan mengajak Anda berbicara untuk memutuskan
kemoterapi mana yang paling tepat untuk Anda.
Bentuk Kemoterapi
Ada beberapa cara pemberian kemoterapi:
- Dalam bentuk tablet atau kapsul yang harus diminum beberapa kali sehari. Keuntungan kemoterapi oral semacam ini adalah: bisa dilakukan di rumah.
- Dalam bentuk suntikan atau injeksi. Bisa dilakukan di ruang praktek dokter, rumah sakit, klinik, bahkan di rumah.
- Dalam bentuk infus. Dilakukan di rumah sakit, klinik, atau di rumah (oleh paramedis yang terlatih).
Tergantung
jenisnya, kemoterapi ada yang diberikan setiap hari, seminggu sekali,
tiga minggu sekali, bahkan sebulan sekali. Berapa seri Anda harus
menjalani kemoterapi, juga tergantung pada jenis kanker Anda.
Efek Samping
Yang
paling ditakuti dari kemoterapi adalah efek sampingnya. Ada orang yang
sama sekali tidak merasakan adanya efek samping kemoterapi. Ada yang
mengalami efek samping ringan. Tetapi ada juga yang sangat menderita
karenanya. Ada-tidak atau berat-ringannya efek samping kemoterapi
tergantung pada banyak hal, antara lain jenis obat kemoterapi, kondisi
tubuh Anda, kondisi psikis Anda, dan sebagainya.
Efek samping
kemoterapi timbul karena obat-obat kemoterapi sangat kuat, dan tidak
hanya membunuh sel-sel kanker, tetapi juga menyerang sel-sel sehat,
terutama sel-sel yang membelah dengan cepat.
Karena itu efek samping kemoterapi muncul pada bagian-bagian tubuh yang sel-selnya membelah dengan cepat, yaitu:
- rambut (rontok)
- sumsum tulang (berkurangnya hemoglobin, trombosit, dan sel darah putih, membuat tubuh lemah, merasa lelah, sesak nafas, mudah mengalami perdarahan, dan mudah terinfeksi)
- kulit (membiru/menghitam, kering, serta gatal), mulut dan tenggorokan (sariawan, terasa kering, dan sulit menelan)
- saluran pencernaan (mual, muntah, nyeri pada perut)
- produksi hormon (menurunkan nafsu seks dan kesuburan)
Tetapi
Anda tidak perlu takut. Bersamaan dengan kemoterapi, biasanya dokter
memberikan juga obat-obat untuk menekan efek sampingnya seminimal
mungkin. Lagi pula semua efek samping itu bersifat sementara. Begitu
kemoterapi dihentikan, kondisi Anda akan pulih seperti semula.
Beberapa
produk suplemen makanan mengklaim bisa mengurangi efek samping
kemoterapi sekaligus membangun kembali kondisi tubuh Anda. Anda bisa
menggunakannya, tetapi konsultasikanlah dengan ahlinya, dan sudah tentu
dengan dokter Anda juga.
Saat ini, dengan semakin maraknya
penggunaan obat-obatan herbal (yang semakin diterima kalangan
kedokteran), banyak klinik yang mengaku bisa memberikan kemoterapi
herbal yang bebas efek samping. Kalau Anda bermaksud menggunakannya,
pastikan yang menangani Anda di klinik tersebut adalah seorang dokter
medis. Paling tidak Anda harus berkonsultasi dengan dokter yang merawat
Anda, dan lakukan pemeriksaan laboratorium secara teratur untuk memantau
hasilnya.
Ngobrol dengan kita yuk di TWITTER
0 komentar:
Post a Comment