Spirulina
Spirulina merupakan ganggang (alga) biru hijau mikroskopis dengan bentuk spiral melingkar yang sempurna, berhabitat di air laut atau di air tawar. Spirulina mengandung zat nutrisi yang tinggi karena mengandung zat besi 58 kali lebih banyak daripada sayur bayam dan 18 kali lebih tinggi daripada daging. Jenis ganggang yang satu ini juga mengandung beta karoten 25 kali lebih banyak daripada wortel, 100 kali lebih banyak daripada pepaya, di samping kandungan lain seperti vitamin, protein, mineral, lemak, dan karbohidrat.
Penelitian beberapa dasawarsa terakhir yang dilakukan oleh para ilmuwan peneliti terkemuka di seluruh dunia berhasil menemukan manfaat spirulina dalam memperbaiki dan mempertahankan kesehatan, diantaranya adalah:
Membantu metabolisme tubuh.
Meningkatkan imunitas tubuh dari bahaya racun/benda asing (virus dan bakteri) yang membahayakan tubuh, termasuk mengurangi bahaya racun borak dan formalin yang marak dewasa ini.
1. Memperbaiki sistem pencernaan.
2. Memperbaiki fungsi dan kerja jantung dengan menurunkan kadar kolesterol darah.
3. Membantu proses detoksifikasi tubuh secara alamiah.
4. Mengurangi resiko terserang kanker dengan meningkatkan kapasitas anti oksidan tubuh.
5. Membantu mengatasi gejala kekurangan sel darah merah (anemia).
6. Membantu penyembuhan tukak lambung (ulcus pepticum).
7. Mengurangi resiko penyakit jantung.
8. Membantu menyembuhkan penyakit hepatitis kronik dan akut.
9. Bermanfaat untuk manusia berusia lanjut yang umumnya menderita penyakit degeneratif kronis (hipertensi, jantung koroner, asam urat tinggi, katarak, ginjal, diabetes mellitus).
10. Mencegah dan membantu penyembuhan penyakit kanker.
11. Mencegah kerontokan rambut karena mengandung vitamin E, asam linoleat dan asam arachidonat yang merupakan asam lemak penting dalam menjaga kesehatan akar rambut.
12. Mempertahankan keindahan kulit.
Oleh karena itu, berbagai lembaga yang diakui dalam dunia kesehatan seperti PBB, FAO, WHO, dan lain-lain banyak menyarankan spirulina sebagai bahan konsumsi yang ideal.
Spirulina dengan efek samping minimal
Spirulina adalah suplemen makanan alami yang Insya Allah memiliki efek samping minimal. Akan tetapi, ada beberapa reaksi tertentu yang dapat dijumpai pada orang-orang yang mengonsumsi spirulina sebagai efek detoksifikasi, seperti misalnya:
Demam
Demam dapat dialami oleh sebagian orang ketika mengonsumsi spirulina sebagai suplemen makanan. Ini disebabkan spirulina adalah suplemen dengan hampir 70% protein, dan tubuh masih harus memecahkan protein ini. Proses tersebut melepaskan panas dari tubuh. Panas ini terkadang menyebabkan badan terasa panas, namun suhu tubuh tetap normal, pada beberapa orang. Kadang-kadang ada beberapa tanda-tanda lain bersamaan dengan demam ini yaitu kegembiraan berlebih dan tidak bisa tidur. Hal ini disebabkan oleh panas yang dihasilkan selama proses pemecahan protein. Kelebihan lemak juga dibakar dalam proses pencernaan ini. Proses pembakaran lemak ini juga menghasilkan panas.
Ruam kulit
Ruam pada kulit dapat disebabkan oleh reaksi alergi terhadap spirulina.
Penting untuk diketahui
Spirulina dapat terkontaminasi oleh zat beracun di dalam air pada media tumbuhnya, sehingga penting untuk memperhatikan kualitas spirulina yang akan dikonsumsi. Orang-orang dengan penyakit autoimun, wanita hamil dan menyusui, dan orang-orang yang mengalami ketidakmampuan memetabolisme asam amino disarankan berkonsultasi pada dokter sebelum memilih mengonsumsi suplemen ini.
Chlorella
Chlorella adalah ganggang hijau bersel tunggal yang hidup di air tawar, air laut, dan pada tempat-tempat yang basah. Ganggang ini memiliki tubuh seperti bola. Di dalam tubuhnya terdapat kloroplas yang berbentuk mangkuk. Perkembangbiakannya terjadi secara vegetatif dengan membelah diri. Setiap selnya mampu membelah diri dan menghasilkan empat sel baru yang tidak mempunyai flagel. Ganggang ini digunakan di laboratorium untuk penyelidikan fotosintesis.
Chlorella adalah whole food, sumber bagus bagi protein, karbohidrat, seluruh jenis vitamin B, C, E, dan mineral langka (dengan zat besi dan zat seng dalam jumlah yang cukup untuk dianggap sebagai suplemen). Hampir-hampir chlorella merupakan makanan yang lengkap dan mengandung vitamin B12 yang tinggi. Chlorella lebih banyak mengandung klorofil pergramnya daripada tumbuhan manapun.
Beberapa manfaat kesehatan dari chlorella adalah:
Kandungan klorofil yang tinggi menjadikan chlorella sebagai alat detoksifikasi yang hebat yang dengan izin Allah Ta’ala dapat membuang logam berat (merkuri, kadmium, timah, dsb) dan pestisida dari dalam tubuh. Detoksifikasi logam berat dan racun kimia lain dalam tubuh akan membutuhkan waktu tiga sampai enam bulan untuk memulai proses ini tergantung berapa banyak chlorella yang dikonsumsi. Aksi pembersihan chlorella pada sistem pencernaan dan sistem pembuangan yang lain membantu darah tetap bersih. Darah yang bersih dapat memastikan bahwa sampah hasil metabolisme akan terbuang dari jaringan secara efisien.
Kandungan klorofil yang tinggi dari chlorella dapat membantu menghilangkan bau mulut dan bau badan kronis hanya dalam beberapa hari.
Chlorella dapat membantu mengatasi konstipasi/sembelit, memperbaiki sistem imunitas pencernaan, menawarkan racun dari tubuh, mempercepat penyembuhan, melindungi tubuh dari radiasi, membantu mencegah penyakit degeneratif, membantu penanganan infeksi jamur Candida albicans, menangani penyakit radang sendi, dan membantu program penurunan berat badan.
Klorofil dalam chlorella efektif melawan anemia dan menstimulasi produksi sel darah merah dalam tubuh. Chlorella juga membantu membawa oksigen ke seluruh tubuh dan otak. Karena hal inilah maka mengapa chlorella sering disebut sebagai makanan otak.
Membantu melawan kanker yang meliputi kemampuan memperbaiki kerusakan DNA dan mempengaruhi ekspresi gen.
Chlorella bersifat basa, sehingga membantu menyeimbangkan pH tubuh. Penting bagi kita untuk menyeimbangkan pH tubuh sekitar 7,2 – 7,4 pH netral. Diet atau pola makan yang terdiri dari makanan yang bersifat asam seperti junk food, makanan olahan, daging merah olahan, dan soft drink yang memiliki pH 2,7 adalah awal dari kebanyakan penyakit. Pada umumnya bakteri dan virus tidak dapat hidup dengan baik dalam kondisi basa.
Chlorella melindungi tubuh dari radiasi sinar ultraviolet, menormalkan gula darah dan tensi.
Chlorella yang mengandung Chlorella Growth Factor (CGF) dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan berpotensi sebagai nutrisi anti kanker. Chlorella juga membantu memperbaiki jaringan saraf dalam tubuh dan sangat bernilai dalam mengatasi penyakit otak dan kelainan saraf.
Chlorella membantu proses pencernaan makan menjadi lebih baik, dan memberikan energi bagi tubuh.
Chlorella membantu meningkatkan regenerasi sel, sehingga hal ini dapat memperlambat proses penuaan.
Chlorella dapat membuat tulang dan pembuluh darah menjadi kuat.
Penting untuk Diketahui
Chlorella yang anda konsumsi sebaiknya tidak dikeringkan dengan cara dibekukan atau dipasteurisasi. Karena bila demikian, anda telah kehilangan manfaat dari enzim-enzim tadi.
Efek Samping
Beberapa efek samping dari chlorella telah dilaporkan dalam bentuk gangguan lambung dan usus. Apabila anda telah mendapatkan reaksi alergi, maka berhenti dulu mengonsumsinya sampai gejala alergi telah hilang, kemudian mulailah lagi dengan dosis yang lebih rendah.
Perbedaan Spirulina dan Chlorella
Kandungan pigmen/zat warna spirulina adalah klorofil (hijau), karotenoid (jingga), betakatoten (jingga kemerahan), dan phycocianin (biru). Secara garis besar kandungan nutrisi pada spirulina adalah sebagai berikut: protein 60-70%, karbohidrat 15-25%, lemak 6-8%, mineral dan vitamin 7-13%, dan serat 8-10%.
Sementara itu, chlorella hanya mengandung pigmen klorofil (hijau) dan kandungan nutrisinya secara umum adalah: protein 45%, lemak 20%, karbohidrat 20%, serat 5%, mineral dan vitamin 10%.
Semoga bermanfaat.
Sumber
0 komentar:
Post a Comment