Tuesday, November 11, 2014

Momok Ibu Yang Bernama Baby Blues Syndrome


Pasca melahirkan tentunya akan muncul perasaan pada diri seorang ibu merasa senang, haru sekaligus lega karena perjuangan selama 9 bulan selama masa kehamilan dan proses melahirkan telah terlewati dengan selamat. Kini hadir buah hati yang akan senantiasa menemani hari-hari ibu. Namun beberapa hari kemudian, justeru perasaan senang yang menghinggapi kini berubah menjadi rasa penuh kesedihan dan khawatir.


Aneh memang… perasaan senang menanti-nanti kelahiran sang buah hati, ternyata pada sebagian ibu bisa berubah menjadi depresi, setelah proses kelahiran bayi.tapi Hampir 50% ibu mengalami rasa sedih dan khawatir pasca melahirkan. Kondisi ini dinamakan sebagai Baby Blues Syndrome.

Apa sih baby blues? Baby blues adalah saat dimana emosi jadi naik turun, sehingga di satu sisi membuat orang tua merasa senang dengan kehadiran bayinya, tapi di sisi lain juga tiba-tiba merasa sedih, bersalah, menangis tanpa sebab, bahkan merasa tidak mampu merawat bayinya. Baby blues ini biasanya berlangsung pada minggu ke-2 hingga ke-4 pasca kelahiran.

Pada minggu pertama setelah kelahiran, baby blues jarang timbul karena itulah masa-masa bahagia orang tua atas kehadiran anaknya. Nah, masuk minggu kedua, mulailah mereka ‘berjumpalitan’ dengan kehidupan bersama warga baru ini. ‘Baby Blues’ biasanya akan menghilang di akhir minggu ke-4. Seiring mulai terbiasanya orang tua mengasuh anak mereka. Tapi, bila lebih dari 4 minggu, gejolak emosi ini masih berlangsung, maka itu sudah masuk depresi pasca kelahiran.

Banyak kalangan menilai adalah hormon yang menyebabkan ibu mengalami baby blues syndrome. Pada saat kehamilan, ibu banyak mengalami perubahan besar baik fisik maupun non fisik termasuk di dalamnya perubahan hormon. Begitu juga pasca melahirkan, perubahan tubuh dan hormon kembali terjadi lagi. Perubahan-perubahan yang kembali terjadi pada diri anda akan sangat mempenngaruhi perasaan ibu. Penurunan secara drastis kadar hormon estrogen dan progesteron serta hormon lainnya yang di produksi oleh kelenjar tiroid akan menyebabkan ibu sering mengalami rasa lelah, depresi dan penurunan mood.


Selain hormon, hadirnya si kecil yang harus betul-betul diawasi, dipenuhi perhatiannya, diasuh siang dan malam banyak menguras tenaga ibu, sehingga ibu mengalami keletihan dan kurang waktu istirahat. Perubahan pola hidup ini juga sebagai faktor banyak ibu pasca melahirkan mengalami depresi. Selain itu kecemasan yang menghantui para ibu, kecemasan akan masa depan anak, kecemasan apakah mampu atau tidaknya membesarkan anak dengan baik, dan kecemasan lainnya yang menghantui ibu juga bisa memicu baby blues syndrome.

Ibu yang mengalami Baby Blues Syndrome biasanya akan mengalami gejala-gejala :

· Rasa sedih dan depresi memenuhi perasaan ibu hingga menyebabkan ibu sering menangis

· Emosi sangat labil, mudah marah, gampang tersinggung dan sering hilang rasa sabarnya.

· Kerap kali ibu merasa kelelahan dan sering dihinggapi sakit kepala

· Sering merasa kurang percaya diri

· Sering mengalami rasa cemas

· Mengalami kesulitan dalam berisitirahat atau susah tidur

· Sering mengalami rasa takut akan berbagai hal

Baby blues tidak berbahaya, tetapi dapat mengganggu bagi para ibu dan cukup menyiksa, Oleh karena itu di perlukan kiat-kiat untuk menghindari atau meminimalisir kondisi akibat baby blues synrome tersebut. Berikut beberapa tips yang bisa ibu lakukan:

· Lakukan persiapan yang matang sebelum melahirkan. Persiapan di sini bisa meliputi persiapan fisik (perlengkapan bayi, dana, dll) maupun persiapan mental. Karena seorang ibu yang sudah matang dan siap dalam menghadapi persalinan, maka mental ibu akan terasah tatkala ibu memiliki buah hati baru.

· Lengkapi pengetahuan ibu akan perawatan dan kesehatan seputar bayi. Pengetahuan bisa di dapat melalui buku, majalah, forum atau situs-situ bayi. Ibu yang telah siap dalam melakukan perawatan bayi dan telah paham betul bagaimana cara membesarkan bayi dengan benar akan terhindar dari baby blues syndrome

· Support dari keluarga sangat penting terutama dari suami guna menghindarkan ibu terkena baby blues syndrome. Berkeluh kesahlah pada suami, berbagi tugas dan tanggung jawablah dengan suami akan meringankan beban ibu

· Berisitirahatlah selagi kesempatan untuk beristirahat itu ada. Merawat bayi memerlukan perhatian ekstra. Dibutuhkan tenaga dan pikiran yang tidak sedikit yang dapat membuat ibu sangat letih. Oleh karena itu jika ada waktu istirahat manfaatkan dengan baik, atau mintalah pengasuhan sebentar baik oleh suami atau keluarga lainnya untuk memberikan anda waktu untuk beristirahat.

· Berbagi pengalaman dengan ibu-ibu yang lain dipercaya dapat mengurangi beban ibu pasca melahirkan. Anda bisa melakukan hal ini dengan berbagai komunitas ibu yang ada.

· Perhatikan pola makan anda. jaga kebutuhan nutrisi dan vitamin bagi ibu. Selain untuk kualitas ASI, nutrisi dan vitamin yang terpenuhi akan membuat ibu makin tampil sehat pula.

· Be positif. Buang jauh-jauh perasaan negatif tentang apa pun itu. Hidup akan terasa ringan jika anda selalu berpikiran positif.

· Jangan lupa berdoa, berserahlah kepada Yang Maha Kuasa karena segala sesuatu pasti ada di TanganNya. Berdoalah agar kehidupan anda keluarga, dan anak anda senantiasa dalam lindungan dan barokahNya.

1 komentar:

Anonymous said...

Faktor Penyebab Kanker Rahim Paling Lengkap

Post a Comment